Gue bikin artikel ini guna membunuh waktu yang terasa lama mirip nungguin emak-emak lagi shopping. Gue pake judul curhat kecolongan dan malah bukan curhat colongan seperti orang kebanyakan karena gue pengen lain sendiri aja.
Sambil menunggu hujan reda atau paling enggak tensinya berkurang, gue mengamati orang-orang yang hilir mudik dari depan dan belakang. Macam-macam tingkahnya bila orang lagi kehujanan. Ada yang pake jas hujan (udah pasti), ada yang enggak pake alias nekat basah-basahan walaupun entar bisa kena pilek dan malah ada yang ekstrim lagi yaitu enggak pake baju karena itu adalah para kanak-kanak yang sedang asyik main hujan-hujanan.
Banyak yang mengatakan hujan itu mengingatkan kenangan. Yupz, itu emang bener adanya dan gue udah mengalami sendiri kayak orang-orang kebanyakan. Kenangan masa lalu yang sudah-sudah pasti berseliweran di otak gue walaupun kouta otak gue udah hampir jebol menampung berbagai beban dan masalah yang menghimpit hidup gue.
Gue ingat waktu gue kuliah dulu waktu hari hujan lebat plus petir meraung kayak vokalis band death metal dan gue bareng teman-teman terjebak di pinggir jalan tepatnya di sebuah poskamling. Hujan begitu lebat dan menakutkan setelah itu hujan reda dan gue berangkat menuju rumah. Cerita selesai (simpel amat).
Gue juga teringat kenangan waktu sekolah dulu waktu gue berangkat naik sepeda kesayangan gue di saat hari hujan. Gue cuma pake jaket kain dan pastilah akan basah kuyup ketika sampai di sekolah. Di jalan gue enggak nemu apa-apa alias aman aja.
Terus kenangan yang paling sering teringat saat hari hujan adalah kenangan apakah cucian gue mesti diangkut ke rumah biar enggak basah lagi. Dan itu adalah kenangan yang paling sering terngiang-ngiang di pikiran (makin enggak nyambung).
Dan saat hujan inilah inspirasi gue sebagai seorang seniman sering mengalir deras layaknya air hujan yang turun dari langit. Begitu deras sampai masuk ke dalam selokan. Berbagai ide untuk berkarya sering gue dapatkan di momen hujan yang dingin ini. Sambil menikmati sebotol minuman bersoda milik teman gue yang gue colong tanpa dia tahu dan ujung-ujungnya dia bingung sendiri kok air minumnya habis tanpa dia minum.
Akhirnya hujan reda dan gue bersiap-siap buat pulang ke rumah yang tidak terlalu dekat dari tempat ini. Jalanan yang basah dan cuaca yang dingin tidak bisa menghalangi gue untuk pulang kecuali downloadan yang masih belum selesai karena tanggung udah 80%. BTW snak gue buat ngemil tadi ada di mana ya? Sial gue kecolongan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar