Senin, 16 Mei 2016

Masa Belajar Di Sekolahan

Sekolah

   Sebagai manusia yang sudah pernah mencicipi bangku sekolahan walaupun tidak digigit ataupun diemut. Pasti dan tentu saja gue kangen banget dengan masa-masa waktu sekolah dulu terutama pada waktu SMA. Bangun pagi dengan pandangan yang masih redup dan kabur karena rasa kantuk masih bergelantungan. Badan menggigil ketika bersentuhan dengan yang namanya air di kamar mandi. Berangkat ke sekolah menggunakan sepeda kesayangan gue yang sampe sekarang masih fungsional kalo gue pengen bernostalgia mengingat masa-masa sekolah yang penuh kenangan tersebut. Cerita cinta gue yang menyedihkan sampe canda tawa ketika kumpul bareng sohib sekelas di bawah pohon ketapang waktu istirahat ataupun ketika jam kosong.

   Gue kangen masa-masa sekolah terutama saat sedang belajar di kelas. Bertemu dengan berbagai macam guru yang punya style dan sifat berbeda satu sama lain. Ada yang bertampang angker tapi baik hati, ada yang kalem tapi suka memberi sanksi sampe ada yang killer total. Suasana belajar sudah pasti sangat berkesan. Suatu saat ribut dan suatu saat adem ayem kaya tengah malam. Apalagi kelakukan siswa dan siswi di kelas gue saat belajar udah pasti rame karena kelas gue terkenal sebagai kelas yang paling rame alias ributnya sudah tersohor sampai pelosok sekolahan terutama bagi dewan guru yang pernah mencicipi mengajar di kelas kami. Enggak sedikit beberapa guru yang komplain dan memberikan keluhan kepada wali kelas kami karena kami sering ribut saat belajar. Dan tidak berapa lama kemudian wali kelas kami akan mengadakan rapat paripurna dengan kami sekelas kenapa banyak dewan guru yang komplain terhadap kelas yang tercinta ini.

   Karena kelas kami yang terdiri dari berbagai siswa dengan latar belakang siswa yang berbeda seperti kelas lain kebanyakan. Sudah pasti kami punya karakter dan identitas masing-masing yang unik seperti nomor seri motor yang baru keluar dari pabrik. Tapi ada yang beda dari kelas kami yaitu kebersamaan yang lebih erat. Walaupun dari kami ada yang bandel tapi kami tidak pernah mempermasalahkan selama kebandelannya masih dalam skala wajar baik skala Richter maupun skala derajat Celcius (emang apa hubungannya). 

  Yang paling banyak dikomplain oleh dewan guru lain yang mengajar di kelas kami adalah karena sikap kami yang sering ribut dan suka jahil barenga. Ujung-ujungnya guru yang mengajar sering pusing kenapa susah sekali di nasehatin. Mungkin karena kami masih dalam usia labil alias kurang stabil seperti stang motor kendur waktu jalan di jalan berbatu, goyang-goyang gitu. 

  Tempat duduk yang paling sering kami incar adalah tempat duduk yang terletak paling belakang alias yang paling jauh jaraknya dari meja guru. Itu sudah pasti karena tempat duduk yang paling belakang punya tingkat ketegangan lebih rendah. Jadi pastinya banyak yang berdoa lagi berharap untuk mendapatkan tempat duduk yang paling belakang. Apesnya kalo ternyata justru wali kelas kami yang memilihkan tempat duduk. Semuanya pada harap-harap cemas siapa yang akan bernasib mengenaskan mendapatkan tempat duduk paling horror sekelas yaitu tempat duduk yang berhadapan langsung dengan meja guru. 

  Kelakukan teman-teman gue saat belajar ya udah pasti kadang bikin para guru sedikit frustasi atau malah ngambek keluar kelas sambil manyun. Mulai dari mereka yang suka tidur di kelas saat belajar yang entah dia mimpi indah atau mimpi basah ya tidak ada yang tau. Ada yang suka menggosip saat belajar layaknya presenter infotainment yang sering nangkring di televisi membawa berita sensasional terbaru yang lagi fresh dan hot alias lagi jadi buah bibir di sekolah. Sampe yang terliat serius belajar sambil membaca buku tapi ternyata yang dibaca adalah buku komik ataupun novel yang lagi populer. Enggak kebayangkan gimana tampang guru yang mengajar di kelas kami. Pastinya sering menarik nafas untuk terus bersabar. Guru marah besar atau ngambek udah menjadi hal yang biasa dan sering kali rutin kami alami. Canda tawa saat berkumpul dan bercengkrama adalah makanan sehari-hari kami. Menghibur teman yang sedih karena ada masalah maupun sedang putus cinta juga kami alami.

   Tapi semua itu berakhir ketika pengumuman kelulusan tiba. Cucuran air mata disertai ingus yang ikut hadir membasahi (tapi itu bukan gue). Sungguh indahnya tentang hal yang sudah kami lalui bersama selama ini. Masa-masa sekolah akan berakhir dan berganti dengan masa-masa baru yang kami pilih serta kami harapkan untuk mendapatkan poin penuh atau menjadi kampiun di kasta tertinggi kehidupan kami sendiri. Ada yang memilih bekerja, ada yang kuliah dan ada yang menikah untuk membina keluarga yang Sakinah. Semuanya memilih jalan masing-masing. Masa sekolah memang berakhir tapi kenangan baik suka maupun duka di masa tersebut akan kami bawa selamanya.

Kamis, 12 Mei 2016

Memetik Kembang Pasir

Dung

   Akhirnya liburan kuliah berakhir dan gue memasuki tahun ajaran baru di semester 3. Terus terang aja gue enggak kemana-mana waktu liburan kuliah karena pertimbangan biaya yang seret-seret lecet ditambah enggak ada tempat menarik yang mau dikunjungi kecuali tempat wifi gratis dan itupun jaraknya enggak terlalu jauh dari tempat tinggal gue. Kalo teman-teman gue ya selain yang bernasib sama dengan gue, ada juga mereka yang liburan ke tempat eksotis atau ke luar negeri (dan ternyata itu cuma hoax belaka). Yang penting kan bisa menikmati liburan dengan tenang. 

   Namanya aja tahun ajaran baru pasti banyak wajah baru yang bermunculan. Tidak hanya mahasiswa baru tapi juga wajah-wajah dosen baru menampakkan bentuknya. Gue berangkat kuliah seperti biasa pake motor matic kesayangan yang selalu setia saat suka dan duka. Sampai di kampus gue parkirin motor gue di tempat parkir langganan di bawah pohon rindang samping tong sampah. Meskipun ada sedikit gundukan pasir karena parkiran tersebut sedang di renovasi biar makin kinclong lagi memikat. Mumpung ada waktu ya gue ngaca dulu lewat kaca spion motor gue yang retak. Style rambut udah oke, pakaian kece, dan badan wangi sekale. Maklum hari ini gue pake parfum terkenal yang iklannya setia berlalu lalang di televisi maupun di baliho kaya caleg lagi kampanye. Gue enggak bisa nyium wangi parfumnya karena sisa pilek kemarin membikin penciuman gue terhambat. Gue melangkah dengan santai menuju kelas.

   Waktu berjalan menuju kelas ada cewek senyum-senyum sama gue. Kayaknya dia mahasiswa baru. Dia senyum ke gue apakah karena gue ganteng walaupun kenyataannya tampang gue mirip Robert Pattinson kena setrika? Atau gara-gara parfum yang gue pake? Hebat juga ini parfum, efeknya beneran instan. Gue jadi pede dan langsung dan berjalan bagaikan seorang pangeran yang kena kutukan. Tiap ada cewek yang berpapasan sama gue pastinya selalu senyum sama gue. Gue juga bales senyum dong dengan senyuman gue yang aduhai lumayan membuat perut mual.

   Ternyata gue juga memiliki pesona yang membuat cewek tergoda dan tertarik. Bangga juga hati kecil ini. Mumpung masih ada waktu sebentar, gue pergi ke warung langganan para mahasiswa buat tempat santai menunggu waktu perkuliahan dimulai. Suasananya lumayan rame sih tapi masih ada meja kosong di pojok dekat tanaman palem yang lagi sekarat. Gue harap-harap cemas apakah ada cewek yang mau mendekati gue mumpung suasana hati gue lagi baik dan tingkat pede gue lagi on fire. Tapi kok cewek-cewek cuma senyam-senyum sama gue ya dan kagak ada yang mau mendekat. Mereka memilih berdesak-desakan di tempat yang udah hampir penuh ketimbang di tempat gue yang kosong melompong. Oh ada apa gerangan yang sebenarnya terjadi? Pasti malu-malu kucing ya sama gue. Gue maklumin kok.

   Lama kelamaan makin aneh ya. Bukan hanya cewek yang senyum ke gue dan berbisik-bisik tapi ada juga cowok yang senyam-senyum ke gue sambil berbisik dan kayaknya ada sesuatu yang bikin janggal. Dunia telah berubah rupanya. Enggak tahan karena suasananya mulai bikin gue ngerasa aneh dan enggak nyaman. Gue mutusin kembali ke kelas dan cuek walaupun ada yang senyum ke gue.

   Di kelas juga kayaknya ada yang aneh kenapa semuanya menatap gue dengan pandangan yang memprihatinkan. Dan akhirnya gue duduk di samping teman gue, sebut saja Momon. Dia langsung memalingkan wajah dan menutup hidung. Apa karena parfum yang gue pake ini bikin dia pusing. Maklumlah Momon terkenal karena punya penciuman yang lebih tajam daripada orang pada umumnya karena dia udah berlatih mengendus sedari balita. “Dzul, elu nginjek kembang pasir ya?” Tanya Momon sambil menutup hidung. “Kembang pasir? Apaan tuh?” Gue jadi enggak ngerti apa yang dia omongin. “Kembang pasir bro alias t***i kucing. Coba liat sepatu lo.” Jawab Momon dengan mata yang keliatan udah mulai puyeng. Gue langsung cek sepatu gue yang mengkilat karena gue semir dan gue amplas tiap hari. Gue langsung syok meliat kenyataan bahwa yang dikatakan Momon terbukti. Benda tersebut menempel dan melekat dengan mantap ditambah banyak lalat yang berseliweran di dekatnya. Jadi karena ini orang-orang pada senyum ke gue tapi enggak mau dekat-dekat sama gue dan gue enggak bisa mengantisipasi kembang pasir beraroma memabukkan ini karena selain gue enggak liat juga karena gue enggak bisa mengendus aromanya disebabkan penciuman gue terhambat sisa pilek kemarin.

Minggu, 01 Mei 2016

Hal Yang Bakal Lo Temuin Saat Jadi Tukang Survey

Diagram

   Pernah ikut survey atau sensus. Apalagi jadi petugas sensus, tukang survey alias penyurvey entah itu untuk kebutuhan suatu instansi ataupun kebutuhan diri sendiri seperti dalam pengerjaan skripsi juga hal-hal yang berkaitan dengan kegiatan-tersebut. Yang jelas kita menemukan beberapa hal yang berkesan baik itu manis, asem, asin, pahit, hambar ataupun enggak berasa sama sekali. Ok lah tanpa berbasa-basi entar basi beneran, di artikel kali ini akan berbicara tentang hal apa saja sih yang bakal ditemukan dan akan dialami ketika melaksanakan kegiatan survey/sensus dan semacamnya. Langsung kita survey gan.

Lembar kuesioner

   Kalo mau nyurvey atau melakukan sensus ya harus ada lembar kuesionernya dong. Kan enggak mungkin mau nyurvey tapi hal-hal apa saja yang perlu disurvey tidak tahu alias enggak ada patokan. Pas nyurvey mau nanya apa coba kalo enggak tau apa yang harus ditanyakan. Nanya nomer handphone, akun Facebook, Twitter, Instagram dll. Ya enggak nyambung kan? Kecuali kalo di lembar kuesioner emang ada ditanyakan ya sah sah saja.

Yang disurvey/disensus

   Mau melakukan survey tapi tidak ada yang disurvey kan aneh. Data apa yang bakal di dapat kalo enggak ada yang disurvey. Ini sangat perlu dan harus ada entah itu adalah orang yang disebut responden, makhluk hidup lainnya atau suatu wilayah tertentu.

Yang menyurvey/menyensus

   Yang disurvey/disensus udah ada dan bersedia tapi ada hal lain yang penting dan harus ada yaitu yang melakukan survey alias si petugas. Kalo enggak ada ya kegiatan survey/sensus enggak bakal berjalan sebagaimana mestinya.

Wilayah kerja

  Yupz, biasanya kalo kita melakukan survey ataupun sensus pastinya kita akan melakukannya di suatu wilayah baik itu perkotaan, perkampungan, ataupun suatu daerah tertentu lainnya jadi bagi petugas ya siap-siap aja mau dilepas di daerah mana.

Wilayah yang sulit

   Yupz, terkadang sebagai petugas kita mendapatkan wilayah kerja yang sulit bisa karena akses transportasi yang terbatas ataupun keadaan masyarakat yang kurang bisa diajak bekerja sama.

Responden yang bersahabat

  Responden yang bersahabat adalah hal yang paling diharapkan oleh petugas survey/sensus. Datapun mudah didapat dan kegiatan survey/sensus menjadi lancar berkat keramahan responden.

Responden yang kurang bersahabat

   Salah satu kendala yang pasti ditemui oleh petugas survey/sensus adalah responden yang kurang bersahabat. Waktu kita sensus tampangnya mesem kayak asem dilumurin cuka. Hasilnya kegiatan pengumpulan data menjadi alot dan ribet.

Responden yang enggak ada di tempat

  Kita ke tempat responden dengan maksud hati dan tujuan ingin melaksanakan pengumpulan data tapi apa daya respondennya enggak ada di tempat yang diharapkan seperti respondennya lagi liburan ke planet Namek. Proses pengumpulan datapun menjadi lama dan berlarut-larut.

Responden yang mau ngakalin

  Yang ini mesti diperhatikan jangan sampai ada responden yang mau ngakalin atau mau melakukan trik tertentu untuk membuat data menjadi berubah dan tidak sebagaimana mestinya. Dan data berakhir menjadi tidak akurat bin ngenes.

  Moga bermanfaat.