Rabu, 28 September 2016

Anime Bertema Permainan

   Sekalian buat nostalgia, kali ini gue akan membahas tentang anime dengan tema permainan. Sebenarnya banyak sih anime yang bertema permainan tapi anime yang di bawah ini pastinya lekat banget dengan masa kecil kita. Oke kalo kalian udah pada penasaran mending kita langsung menuju ring tinju terdekat.

Let's & Go

Let's & Go
  Anime bertema permainan yang satu ini adalah salah satu anime yang melegenda. Anime dengan tema balapan mobil mini 4WD atau banyak disebut mobil tamiya karena tidak lain dan tidak bukan perusahaan yang pertama kali mengeluarkan mainan mobil mini 4WD bernama TAMIYA. Di anime ini diceritakan tentang dua kakak beradik bernama Retsu dan Go yang bercita-cita ingin menjadi pemain mobil mini 4WD yang hebat. Dengan mobil mini 4WD pemberian seorang peneliti bernama Professor Tsuchiya yaitu Sonic Saber dan Magnum Saber, Retsu dan Go mengikuti berbagai kompetisi dan pertandingan. Selain itu mereka juga bertemu dengan pemain mini 4WD tangguh lainnya seperti Tokichi dengan Spin Axe-nya, Ryo Takaba dengan Tridagger X, J dengan Proto Saber miliknya.

  Di luar anime alias di dunia nyata penggemar mobil mini 4WD banyak dan membludak. Meskipun cuma mobil mainan tapi penggemar mobil mini 4WD begitu banyak dan tersebar di seluruh dunia. Ini terbukti dengan berbagai kompetisi yang rutin dilakukan di berbagai penjuru dunia.Para pemainnya justru kebanyakan adalah remaja dan orang dewasa karena untuk mensetting mobil mini 4WD yang kompetitif juga perlu skill yang mumpuni. Sangat menarik bukan?

Crush Gear Turbo

Crush Gear Turbo
  Anime bertema permainan selanjutnya di sini adalah Crush Gear Turbo. Anime yang juga menggunakan mobil mini yang disebut sebagai Crush Gear. bedanya dengan mini 4WD adalah kalo mini 4WD adalah mobil khusus untuk balapan tapi Crush Gear adalah mobil khusus untuk diadu alias bertarung dan bertabrakan. Di anime ini diceritakan seorang bocah laki-laki bernama Kouya Marino yang juga ingin menjadi seorang pemain Crush Gear hebat seperti almarhum kakaknya. Berbekal Crush Gear tangguh warisan almarhum kakaknya yang bernama Garuda Eagle, Kouya berjuang serta menghidupkan kembali tim crush gear yang dibentuk oleh almarhum kakaknya dulu dan tentu saja untuk menjuarai turnamen crush gear.

  Permainan crush gear juga sempat heboh sih dulu di indonesia tapi enggak seperti mini 4WD yang tetap eksis sampe sekarang.

Beyblade

Beyblade
  Yang ini adalah permainan gasing. Permainan gasing modern yang disebut sebagai beyblade. Di anime Beyblade, diceritakan seorang bocah laki-laki bernama Takao yang ingin menjadi pemain beyblade handal (kebanyakan anime bertipe permainan ya pengen jadi pemain yang hebat dan menjuarai kompetisi). Cerita bertambah seru karena beyblade ternyata bisa dirasuki oleh kekuatan misterius yang bisa bikin permainan beyblade menjadi makin dahsyat (namanya juga anime jadi mau bagaimanapun sah-sah saja). Dalam cerita, Takao banyak bertemu dengan pemain beyblade hebat lainnya seperti Kai yang cool, Mark yang bule, Rei yang dari daratan Tiongkok dan masih banyak lagi.

  Seperti Crush Gear, permainan Beyblade juga sempat heboh di negara kita.

Yu-Gi-Oh Duel Monsters
  Kalo ini anime bertemakan permainan kartu. Anime Yu Gi Oh ini bercerita tentang (lagi-lagi) seorang bocah laki-laki bernama Yugi Mutou yang jago bermain permainan kartu yang disebut sebagai duel monsters. Kehidupannya berubah setelah dia berhasil menyelesaikan sebuah puzzle yang disebut sebagai Millenium Puzzle. Di dalam puzzle tersebut terperangkap sebuah jiwa dari seorang Pharaoh yang kehilangan ingatannya. Jiwa Pharaoh dari puzzle tersebut bisa merasuki raga Yugi Mutou sehingga jadilah Yugi Mutou memiliki dua jiwa di raganya yaitu jiwa dirinya sendiri dan jiwa sang pharaoh yang kehilangan ingatan atau sering disebut sebagai Dark Yugi. Selain untuk memenangkan berbagai pertandingan, Yugi dan kawan-kawan juga bertujuan untuk mengembalikan ingatan pharaoh yang hilang tersebut.

  Meskipun permainan kartu duel monsters ini kelihatannya kayak permainan anak-anak tapi kalo kita coba mainkan dan cermati malah permainan ini tergolong sulit untuk dimainkan oleh anak-anak. Dari siklus permainan dan peraturannya saja rasanya permainan ini tidak cocok untuk anak-anak. Apalagi dalam bermain kita harus memahami berbagai fungsi dari setiap kartu yang ada dalam deck kartu yang kita mainkan. Dalam permainan ini di samping keberuntungan kita juga harus bisa membuat strategi dan menggunakan logika untuk memenangkan permainan. Permainan ini lebih cocok dimainkan oleh remaja dan orang dewasa.

Senin, 26 September 2016

Hari-Hari Suram Sang Motivator

Motivator

   Belakangan ini publik indonesia dikejutkan oleh suatu pemberitaan tentang suatu masalah dalam keluarga seorang Mmotivator kenamaan di Indonesia. Semuanya berawal dari sebuah acara yang mengundang seseorang yang mengaku sebagai anak dari motivator tersebut. Terlebih lagi orang tersebut menceritakan bahwa dia tidak diakui sebagai anak oleh motivator tersebut. Tak ayal hal ini menjadi begitu berefek besar. Di berbagai media ramai diberitakan tentang masalah ini.

   Masalah ini pun akhirnya berbuntut panjang. Ada yang pro dan kontra. Semuanya menuturkan argumen masing-masing yang dianggap benar. Adapun motivator tersebut baik reputasi dan kehidupannya diterjang berbagai pemberitaan miring. Ada yang mendukung dan sudah pasti ada yang menghujat. Begitu pula yang terjadi pada orang yang mengaku sebagai anak motivator tersebut. Ada dukungan dan ada hujatan.

   Kembali pada opini publik. Seseorang yang awalnya selalu mendukung bisa menjadi orang yang paling banyak menghujat dan menentang. Reputasi yang baik bisa musnah hanya karena hal kecil yang memantik api permasalahan. Begitu juga hal yang menimpa motivator tersebut. Berbagai dukungan serta pujian seketika berubah jadi hujatan yang tidak mengenakan. Begitu kejam reaksi publik.

   Masalah menjadi panjang ketika sang motivator mensomasi pembawa acara yang mengundang orang yang mengaku sebagai anaknya. Pembawa acara itupun tidak terima dan memberikan perlawanan balik. Makin panjang urusan. Terlebih lagi berbagai reaksi publik yang semakin menyudutkan sang motivator. Berbagai pemberitaan miring kian muncul mengenai kehidupan beliau. Sudah tak terhitung cibiran dan ejekan. Meskipun begitu juga pasti ada orang yang mendukung sang motivator untuk tetap tabah dan bisa menyelesaikan masalah yang tergolong pelik ini.

   Ibarat pepatah, semakin tinggi pohon tumbuh maka semakin deras pula angin yang mendera. Apalagi masalah ini menyangkut dengan nama besar seseorang. Ibarat sebuah bom yang meledak tiba-tiba yang menghancurkan apa yang ada di sekitar. Sebuah masalah yang dikatakan kontroversial bila diungkapkan ke berbagai media dan menjadi opini publik akan menghasilkan sesuatu yang begitu mengejutkan. Sikap publik yang begitu kritis dan akan begitu berapi-api bila mendengar berita yang "sensasional" ini ibarat sebuah pedang bermata dua. Kita bisa melukai dan kita bisa dilukai.

   Berbagai argumen yang dilontarkan oleh kedua belah pihak entah yang mana yang fakta atau yang mana bohong belaka. Biarlah waktu yang menentukan dan langkah apa yang mereka ambil. Pertanyaan yang tepat adalah siapa yang berbohong dan siapa yang berbicara fakta. Semua akan ketahuan atau mungkin masalah ini akan berlarut lalu menguap begitu saja dan menghilang dari pembicaraan publik.

Sabtu, 24 September 2016

Saat-Saat Menyebalkan Waktu Internetan

WiFi

   Artikel terinspirasi dari rasa sebal gue karena internetan di jaringan yang lemot. Maklum lah banyak banget makhluk yang internetan ria di tempat gue biasanya internetan karena itu wifi untuk umum. Apalagi ini weekend dan pastilah banyak orang yang internetan guna memanfaatkan waktu weekend untuk melepas beban pikiran dengan berinternetan ria. 

   Gue duduk di dekat pojokan karena yang di tengah udah lumayan penuh. Enggak mungkin lah gue nubrukin orang yang lagi asyik internetan entar gue kena gampar. Buka laptop gue tercinta Steven V2, gue berseluncur di dunia maya alias surfing. Tapi entah kenapa kali ini gue surfingnya enggak di lautan nan eksotis tapi di hamparan batu nan cadas dan terjal. Internetnya lelet bin lemot lagi lambat. Rasa sebal juga ada hinggap di hati tapi apa mau dikata kan gue datangnya pas saat-saat yang kurang tepat jadinya kena imbasnya internet lemot. Gue duduk aja karena gue malas pulang dan harus ada oleh-oleh buat di rumah yaitu sesuatu yang di download.

   Duduk dengan perasaan yang rada sebal dan sedikit kesal. Untung ada teman-teman gue yang juga lagi asyik nongkrong internetan jadinya suasana asyik aja. Sambil menunggu internet lancar gue ngerumpi aja sama teman membahas masalah macam-macam enggak jelas yang penting asyik. 

   Sambil nunggu internet jadi normal gue coba surfing dengan kecepatan yang enggak bisa dipercaya alias lambatnya setengah hidup. Padahal gue ada misi yang mesti gue jalankan. Maklum gue agen rahasia macam James Bond tapi cuma dalam mimpi doang. Gue mau upload desain kaos karena gue ikut kontes desain. Tapi dengan kecepatan yang seperti ini, hati kecil ini serasa ngenes dan menangis.

   Tapi gue tetap sabar menunggu itikad baik dari jaringan wifi apakah mau baikan atau tetap dengan pendiriannya. Gue duduk manis layaknya seorang pemandu kuis kondang yang sering hilir mudik di channel televisi. Internet tepat tidak ada perubahan. Mesti tetap sabar gue.

   Gue gunain kemampuan detektif gue buat mengamati berbagai pengunjung wifi sini. Yang satu mukanya polos dan pasti downloadnya. Di sebelahnya tampangnya setan download alias tukang download akut. Dan di sebelahnya lagi diam-diam downloadannya banyak juga. Rata-rata orang lagi asyik mendownload. Ya okelah gue juga ikutan.

   Akhirnya Internet menunjukkan itikad baiknya. Jaringan lancar dan gue akhrinya bisa menuntaskan misi gue. Nah sekarang gue sekalian nyari sesuatu buat memperkaya inspirasi gue biar gue bisa jadi jenius (setidaknya menurut diri gue sendiri). 

Note: Artikel ini dibuat oleh penulis yang keseringan tidur.

Jumat, 23 September 2016

Curhat Kecolongan

Curhat
   
   Gue bikin artikel ini guna membunuh waktu yang terasa lama mirip nungguin emak-emak lagi shopping. Gue pake judul curhat kecolongan dan malah bukan curhat colongan seperti orang kebanyakan karena gue pengen lain sendiri aja. 

   Sambil menunggu hujan reda atau paling enggak tensinya berkurang, gue mengamati orang-orang yang hilir mudik dari depan dan belakang. Macam-macam tingkahnya bila orang lagi kehujanan. Ada yang pake jas hujan (udah pasti), ada yang enggak pake alias nekat basah-basahan walaupun entar bisa kena pilek dan malah ada yang ekstrim lagi yaitu enggak pake baju karena itu adalah para kanak-kanak yang sedang asyik main hujan-hujanan. 

   Banyak yang mengatakan hujan itu mengingatkan kenangan. Yupz, itu emang bener adanya dan gue udah mengalami sendiri kayak orang-orang kebanyakan. Kenangan masa lalu yang sudah-sudah pasti berseliweran di otak gue walaupun kouta otak gue udah hampir jebol menampung berbagai beban dan masalah yang menghimpit hidup gue.

   Gue ingat waktu gue kuliah dulu waktu hari hujan lebat plus petir meraung kayak vokalis band death metal dan gue bareng teman-teman terjebak di pinggir jalan tepatnya di sebuah poskamling. Hujan begitu lebat dan menakutkan setelah itu hujan reda dan gue berangkat menuju rumah. Cerita selesai (simpel amat).

   Gue juga teringat kenangan waktu sekolah dulu waktu gue berangkat naik sepeda kesayangan gue di saat hari hujan. Gue cuma pake jaket kain dan pastilah akan basah kuyup ketika sampai di sekolah. Di jalan gue enggak nemu apa-apa alias aman aja. 

   Terus kenangan yang paling sering teringat saat hari hujan adalah kenangan apakah cucian gue mesti diangkut ke rumah biar enggak basah lagi. Dan itu adalah kenangan yang paling sering terngiang-ngiang di pikiran (makin enggak nyambung).

   Dan saat hujan inilah inspirasi gue sebagai seorang seniman sering mengalir deras layaknya air hujan yang turun dari langit. Begitu deras sampai masuk ke dalam selokan. Berbagai ide untuk berkarya sering gue dapatkan di momen hujan yang dingin ini. Sambil menikmati sebotol minuman bersoda milik teman gue yang gue colong tanpa dia tahu dan ujung-ujungnya dia bingung sendiri kok air minumnya habis tanpa dia minum. 

   Akhirnya hujan reda dan gue bersiap-siap buat pulang ke rumah yang tidak terlalu dekat dari tempat ini. Jalanan yang basah dan cuaca yang dingin tidak bisa menghalangi gue untuk pulang kecuali downloadan yang masih belum selesai karena tanggung udah 80%. BTW snak gue buat ngemil tadi ada di mana ya? Sial gue kecolongan.


Selasa, 20 September 2016

Reaksi Kita Saat Kehilangan Sesuatu

Kehilangan Sesuatu

   Pernah kehilangan sesuatu enggak? Pasti pernah kan? Barang kali lupa naruhnya dimana dan akhirnya barang itu lenyap sirna entah kemana. Berbagai macam sikap dan reaksi bakalan muncul dari kita yang kehilangan barang tersebut. Dan artikel kali ini akan membahas tentang reaksi kita saat kehilangan sesuatu. Monggo diperiksa gan.

Lebay

Lebay
   Bersikap lebay kayak di sinetron bisa juga terjadi karena kaget bahwa barang yang masih kita perlukan hilang entah kemana. Contohnya langsung salto tujuh gunung ala Kera Sakti waktu tau ada barang kita yang hilang.

Panik

Panik
   Yang ini sudah pasti akan muncul karena hati jadi was-was kalo-kalo barang tersebut disambar orang tak bertangjung jawab. Jadi mondar-mandir mesti harus ngapain.

Stay cool

Stay Cool
   Berusaha tenang dan bersikap cool kayak tokoh-tokoh anime populer atau drama-dram di TV. Tapi hati berkata jujur karena perasaan was-was dan khawatir berseliweran.

Mengambil Tindakan Cepat

Polisi
   Cepat tanggap seperti menghubungi hansip, satpam atau bahkan polisi untuk membantu menemukan barang kita tersebut walaupun barang tersebut cuma sendal jepit butut. Enggak salah buat dicoba.

Bertingkah Seperti Detektif

Detektif
   Langsung bersikap layaknya seorang detektif dan berkata "Ini adalah kasus pencurian dan pelakunya ada di antara kita." atau "Kebenaran hanya ada satu." Bisa bikin kita dipandang keren(setidaknya) walaupun ujung-ujungnya sang pelaku enggak tertangkap.

Menyerah

Menyerah
   Menyerah adalah opsi sikap terakhir jikalau barang yang hilang tersebut dirasa tidak bakal ditemukan lagi.

Senin, 19 September 2016

Kepribadian Berdasarkan Ringtone Handphone

Handphone

   Bagi semua orang baik muda maupun tua, yang punya gaya maupun ada batu dimuka alias muka batu pasti punya yang namanya handphone baik model keluaran terbaru dari pabrik atau keluaran dari tukang service alias baru direparasi. Handphone/Smartphone sudah jadi kebutuhan primer untuk tiap individu sekarang ini.

  Artikel gue kali ini akan membahas hal yang berhubungan dengan komponen yang ada di handphone yaitu Ringtone. Gue akan membahas kepribadian berdasarkan jenis ringtone yang orang gunakan karena gue juga seorang psikolog gadungan yang suka hal-hal yang berhubungan psikologi tapi percaya deh gue bukan psikopat. Oke langsung saja menuju toko handphone terdekat.

Ringtone Lagu Terbaru

   Kalo yang ini orang yang pake handphone pasti orangnya up to date dan suka hal-hal yang baru. Enggak mau ketinggalan zaman pula.

Ringtone Lagu Kesayangan

    Kalo ini pasti yang pake handphone punya sifat sedikit susah move on atau emang bener-bener susah move on karena punya perasaan yang begitu lengket di hati. Kemungkinan lainnya karena lagu tersebut begitu pas dengan keadaan dia sekarang.

Ringtone Handphone Anti-Mainstream

   Ringtone Handphone Anti-Mainstream pasti milik orang yang Anti-Mainstream. Orang yang enggak suka hal-hal yang biasa atau mainstream makanya dia pake ringtone yang unik kayak bunyi bom nuklir atau bunyi kentongan maling. Yang penting unik dan punya ciri khas yang tidak ada duanya.

Ringtone Bunyi Hewan Imut

   Orang yang pake ringtone model begini pasti pecinta binatang atau orang yang suka dengan hal-hal yang bersifat imut-imut dan menggemaskan.

Ringtone Standar Bawaan Pabrikan

   Nah kalo yang ini ada kemungkinan penggunanya adalah orang yang praktis dan tidak suka ribet makanya cuma pake ringtone bawaan pabrikan. Kemungkinan lainnya adalah bisa jadi karena handphone yang dipakenya adalah handphone keluaran jadul alias cuma bisa tulat tulit doang bunyinya.

Kamis, 08 September 2016

Lika - Liku dan Luka



   Lama enggak nge-blog dan udah pasti blog pribadi kesayangan gue yang tercinta lagi tersayang udah berlumut karena lama enggak diusik. Setelah sekian lama dan menempuh berbagai cobaan yang setia untuk menyapa, gue kembali mengupdate isi blog dengan tulisan gue yang (enggak) bermutu.

   Dari judul artikel gue yang baca pasti pada bingung kenapa jadi pakai lika-liku plus ditambah embel-embel luka pula. Gue sok puitis ya bisa jadi. Ini artikel emang gue buat karena gue sering mengalami lika-liku kehidupan seperti manusia kebanyakan karena gue emang manusia (masa alien). Daripada berbagai inspirasi berjubel dan ujung-ujungnya bikin kouta otak gue jebol makanya gue lebih baik bikin artikel guna menyalurkan inspirasi-inspirasi tersebut contohnya artikel ini. Ditemani laptop gue si Steven V2 dan dentuman cadas musik metal serta disuplai segelas es teh yang tidak lagi sedingin es, gue membuat artikel ini dengan berurai air mata karena kelilipan.

   Sebagai insan yang memiliki kehidupan (ceileh), gue mengalami berbagai macam lika-liku yang menuntun ke arah suka dan juga menjebloskan ke dalam duka. Praktis setelah lulus SD gue masuk SMP dan dalam perkiraan gue masa-masa SMP adalah masa-masa indah dan benar itu adalah masa-masa indah. Dan lika-liku masa SMP selalu berkecamuk bagai serbuan kebo ngamuk. Di SMP gue mengenal cinta apalagi itu adalah cinta pertama. Indah sungguh indah dan itu indah sangat begitu indah. Ya meliriknya saja gue begitu berbunga-bunga persis seperti bunga yang disiram racun tanaman. Bertemu dan berteman dengan siswa-siswi lain dari pelbagai latar belakang daerah dan sifat juga membuat gue menimati masa-masa SMP. Gue waktu itu punya sifat pemalu dan rada minder kalao ketemu orang. Bawaannya paranoid melulu. Mikir gue aneh lah, mikir penampilan gue ada yang salah atau mikir gue ini enggak banget di hadapan siswa dan siswi lain. Mungkin karena masa-masa itu gue lagi sedang dalam proses transfer dari masa anak-anak ke masa remaja yang lebih penuh tantangan. Dukanya adalah karena ada segerombolan siswa lain yang lebih top dan kerap kali membully gue karena gue ini punya aura yang cocok untuk dijadikan bahan bully atau perploncoan lainnya. Sumpah malu banget dan gue juga sering khawatir kena terror kelompok tersebut bila di sekolah dan hasilnya masa-masa SMP gue sedikit terganggu. Tapi show must go on, gue tetap ke sekolah dan berusaha lepas dan menikmati berbagai bullyan yang kadang menghampiri. Gue berusaha cuek aja karena gue enggak bisa melawan maklum yang tukang bully badannya gede-gede. Bisa babak belur gue kalo ngelawan. Dan yang bikin masa-masa SMP gue juga sering bikin gue sedih adalah dikarenakan gue punya sifat pemalu akut makanya gue enggak berani menyatakan cinta pada pujaan hati gue. Gue jadinya sering patah hati. Melihat pujaan hati digaet orang lain udah biasa bagi gue pada saat itu.

   Hati terasa luka di masa-masa itu sudah jadi hal yang sering gue rasakan tapi ada juga suka yang gue temui. Jadinya enggak ngenes-ngenes amat lah. Berbagai harapan dan imajinasi berseliweran bagaikan nyamuk yang sedang merubung badan. Tapi kenyataan berkata lain dan gue hanya bisa berkata ya sudahlah namun hati kecil ini seakan berkata tidak menerima kenyataan yang ada di depan mata. Hatipun luka karena tidak bisa menerima kenyataan yang ada di hadapan.

   Berlanjut ke masa-masa SMA dan masa-masa inilah lika-liku yang berdampak paling besar dalam kehidupan gue sampai saat ini. Masa-masa SMA inilah yang membuat gue akhirnya merasakan nikmatnya masa-masa remaja sekolah. Terasa menemukan jati diri di masa-masa tersebut. Soal naksir cewek ya seperti sebuah hal yang wajib dalam masa-masa sekolah gue baik SMP maupun di masa-masa SMA yang sedang gue jalani. Sebab karena gue enggak punya daya tarik kaya teman-teman gue yang bertampang keren dan kerap di kejar-kejar cewek (entah karena ada hutang atau emang karena suka), akhirnya gue milih satu jalan yang menurut gue lumayan berat yaitu jadi murid teladan atau jadi murid berotak encer. Belajar lebih keras dan semua itu gue lakukan dengan alasan ingin diri gue diakui oleh teman-teman yang lain. Tapi selain alasan tersebut gue juga punya alasan lain yaitu pengen menarik perhatian cewek taksiran gue yang selalu bikin gue pangling dan (pada masa itu) berharap ingin memiliki dia. Gue enggak ganteng karena di masa itu gue jerawatan abis dan rada dekil. Mana ada cewek yang mau sama gue kecuali kalo ada yang punya maksud tersembunyi alias ada burung di balik sempak. Satu-satunya cara untuk membuat dia rada melirik gue adalah dengan menjadi salah satu siswa teladan. Walaupun ujung-ujungnya gue patah hati lagi karena enggak bisa menyatakan cinta gue sampai akhirnya lulus SMA. Gue enggak berani karena sifat gue yang pemalu dan minderan. Dan luka di hati muncul disebabkan oleh diri gue sendiri. Sakit hati terhadap diri sendiri.

   Setelah lulus dan masuk masa-masa kuliah gue ketemu cewek yang lambat lau akhirnya gue taksir dan akhirnya pada masa kuliah inilah pertama kalinya gue menyatakan cinta dan guess what? Gue ditolak dan rasanya adalah hati terasa hancur berkeping-keping dan bila dikumpulin bisa dijual ke tukang rongsokan. Tapi gue lega akhirnya gue bisa menyatakan perasaan gue ini. Berbagai cobaan gue alami waktu kuliah sampai menghadapi musuh besar mahasiswa yaitu skripsi. Cobaan di masa-masa menggarap skripsi seakan membuat air mata mengalir. Mulai dari skripsi yang semalam suntuk dibuat tapi malah dicorat-coret dosen karena ada kesalahan sampe dosen pembimbing yang rada susah di terka keinginannya saat membimbing penggarapan skripsi. Tapi akhirnya selesai juga skripsi gue yang tebalnya kurang lebih dengan buku komik.

   Lulus kuliah adalah tantangan yang paling berat dalam hidup gue. Berbagai liku-liku gue hadapi mulai dari mencari kerja namun enggak dapet-dapet sampe keadaan yang tidak bisa berkata bohong karena usia udah bertambah. Terasa sesak dan terasa lemas diri ini mengalami kenyataan bahwa hidup begitu penuh lika-liku yang tidak mengenakan dan akhirnya menimbulkan luka. Luka karena menyesal tidak bisa memanfaatkan waktu dengan baik dan itu juga disebabkan oleh diri gue sendiri. Tapi yang membuat gue tetap semangat menghadapi lika liku yang bisa menyebabkan luka ini adalah suatu kata-kata bijak yaitu nikmatilah hidup maka hidup akan terasa lebih nikmat.