Senin, 25 Juli 2016

Kawinan Mantan

Wedding

   Karena kemarin gue hadir di acara kawinannya teman gue sekolah dulu jadi gue pengeen banget bikin artikel yang berhubungan dengan kawinan. Udah pasti tau dong kawinan atau acara pernikahan adalah suatu acara sakral mempersatukan dua insan yang berbeda jenis kelamin (kalo sama ya bisa gawat). Acara yang begitu dinanti oleh setiap individu baik anak muda maupun orang tua yang udah hampir kadaluarsa. Tamu baris berbaris menjadi kayak kereta api mengucapkan ucapan selamat kepada sang mempelai. 

  Namun acara tersebut juga bisa menjadi sangat horror dan begitu menegangkan bagi yang sedang dirundung masalah klasik yaitu masih dalam fase jomblo. Takut diberondong pertanyaan kapan kawin dan segala macam yang sejenis. Entah mau bilang apa dan mau nyari alasan bagaimana lagi. Lebih menegangkan daripada ujian skripsi. Dalam hati sungguh berharap moga-moga aja dapat jodoh secepatnya. Langsung bilang Amin biar terkabul seketika. 

   Apalagi kalo kita hadir di acara kawinannya mantan kita sendiri. Ya, dunia serasa enggak adil. Entah kita dulu putusnya sama dia karena masalah perselisihan, enggak cocok atau apalah itu. Lebih pilu juga kalo putus karena di tikung teman sendiri dan dia yang jadi mempelai prianya pula. Pengen sabotase aja tuh pesta pernikahan. Lemparin pake granat atau minimal bom molotov. Tidak bisa berkata apa-apa lagi. 

   Dan ternyata ada salah satu teman kita yang ungkit-ungkit masa lalu lalu ujungnya melakukan pembullyan kepada diri kita yang malang ini. Kalo bisa disuplex aja tuh makhluk rese. Enggak tau dia kalo hati kita terasa gundah Gundala Putera Petir. 

   Enggak tau juga sih gimana rasanya hadir ke kawinan mantan karena gue sendiri baru punya mantan satu dan doi belum kawin. Gue berdoa sih doi kawin sama gue (gue gagal move on). Tapi menurut yang udah pernah hadir ke acara horror tersebut (kawinannya mantan). Reaksinya sih beda-beda. Ada yang nerima apa adanya walaupun hati terasa di sayat pedang samurai. Ada yang tenang-tenang aja dan yakin bakal bisa memberikan balasan yang setimpal. Juga ada yang extreme yaitu ngamuk-ngamuk di acara tersebut bagaikan The Punisher. Apalagi kalo punya senapan AK 47 pasti bakalan lebih extreme. Kalo gue petasan pun jadi tapi petasannya segede paha biar bunyinya lebih aduhai (plus tenda dan pelaminannya hancur lebur hehe sadis).

   Apapun reaksinya minumnya teh botol cap Darso. Pilu dan terasa harapan ini luntur bagaikan tulisan di kertas yang tersiram air. Apalagi ternyata ada teman yang kepo nanya bagaimana perasaan kita sekarang. Mulut ini memang pandai berbohong tapi perasaan tidak bisa bohong. Akhirnya kita hanya bisa bilang semoga langgeng (mantan kita dan suaminya). Walau hati penuh pro dan kontra kayak berita politik di TV. Juga waktu acara foto-foto. Pastinya raut wajah kita dipaksa buat senyum. Wajah dan hati kadang enggak konsisten. Salam-salaman sama mempelai dengan tenaga yang hampir enggak ada alias lemes. Tapi apa mau di kata karena itulah kenyataannya.

   Waktu pulang ke rumah, jalan lurus terasa berkelok-kelok kayak sirkuit balap jarang direnovasi. Ujung-ujungnya langsung salto di selokan. Hari cerah terasa mendung dan aroma sate yang dibakar di pinggir jalan tidak menggoda selera kita. Di rumah bisa jadi langsung masuk kamar lalu rebahan sambil mikir kapan kawin dan ketemu jodoh. Juga pastinya mikir jodoh kita bagaimana dan ketemu dimana. Dan hal tersebut hanya yang Maha Kuasa yang tahu. Jadi jangan berkecil hati dan bermuram durja karena jodoh sudah ada yang ngatur.

Sabtu, 16 Juli 2016

Catatan Hati Seorang Pengkhayal

Fantasy

   Ini udah kesekian kalinya artikel gue yang judulnya pake embel-embel "Catatan" yang entah sudah berapa buah artikel karena gue enggak pernah ngitung apalagi mengabsen satu persatu. Seperti judul yang udah gue tongkrongin di atas, sudah pasti kali ini gue akan membahas tentang yang namanya khayalan dan apa saja efeknya terhadap hidup gue yang sederhana tapi wow ini. Ditemani musik-musik bernada sendu tapi menggelegar dari grup band metal serta diterangi cerahnya lampu kamar gue yang terkenal paling cerah di seantero rumah gue.

   Berkhayal adalah salah satu hal yang paling perlu dilakukan bagi kita-kita yang lagi mencari inspirasi. Kayak gue ini yang suka membikin tulisan kurang jelas dan sering kali absurd enggak tau kemana juntrungannya. Tapi gue udah bangga disebut penulis walau masih di bawah kelas teri atau masih kelas plankton.

   Berkhayal emang punya efek besar bagi gue sedari gue masih cilik dan imut-imut dulu(sekarang mah amit-amit). Gue kecil suka menghayal jadi superhero, Kamen Rider atau Ultraman. Makanya gue kalo nonton TV pastinya acara-acara TV macam itu yang jadi menu favorit ketika hari minggu datang menjelang. Daya jelajah otak gue di dunia khayalan menjadi begitu beringas. Gue menghayal dari menjadi Ultraman, Kamen Rider, Superhero sampe berkhayal berpetualang di tempat enggak dikenal kayak Indiana Jones. Macam-macam pokoknya.

   Lulus SD dan masuk SLTP, khayalan gue enggak kayak anak-anak lagi. Gue sering berkhayal tentang cewek-cewek cakep yang ada di sekolah tapi tenang aja bukan khayalan mesum-mesum kok. Mengkhayal bagaimana kalo gue dan si Dia jadian? Pasti romantis banget bak pasangan sejoli yang tertimpa dahan pohon mangga. Tapi itu cuma khayalan semata. Gue juga suka berkhayal bahwa gue jadi siswa paling top di sekolah yang digilai kaum hawa dan begitu mempesona. Tapi itu juga khayalan dan sama sekali enggak terjadi di dunia nyata. Kenyataannya gue cuma siswa biasa dan kadang menjadi seorang pecundang yang digilai laler. Sering kena bully malahan.

   Saat SMA gue juga kurang lebih begitu. Mengkhayal tentang cewek atau mengkhayal menjadi siswa top di seantero sekolah. Tapi lagi-lagi kenyataan sering berkata lain. Juga gue berkhayal bisa mendapatkan cewek taksiran gue. Khayalan yang paling indah dan akhirnya menumbuhkan sebuah harapan. Tapi kenyataannya sama aja ya gue enggak bisa mewujudkan hal tersebut dan akhirnya merasa sakit sendiri. Lumayan pilu hati kecil gue ini. Sudah jatuh tertimpa tangga plus atapnya roboh pula.

   Gue juga berkhayal seandainya tampang gue seganteng Robert Pattinson atau Zac Efron. Udah pasti banyak yang naksir gue. Tapi apa daya tampang gue udah pas-pasan dan hampir enggak lulus KKM (Kriteria Kegantengan Minimal). Atau seandainya otak gue sejenius Albert Einstein, gue pasti udah sering ikut olimpiade cabang olahraga lompat indah. Dan khayalan gue emang selalu indah tapi dalam kenyataan sering menyakitkan. Dan gue berpikir apa salah dan dosa gue. Gue jahil? Enggak juga. Gue sering ngutang di warung? Walaupun kadang-kadang ngutang tapi enggak sering-sering amat. Gue kena kutukan? Bisa jadi.

   Tapi gue sadar bahwa khayalan gue yang lumayan liar ini bisa jadi salah satu senjata dalam menjalani hidup gue. Dan langkah-langkah gue selanjutnya bisa jadi jalan yang tepat impian gue. But wait! dulu gue enggak punya impian. Jadinya gue biarin aja otak gue mengkhayal ngalur ngidul dan gue biarin berbagai inspirasi mengalir apa adanya bak air sungai yang kena banjir bandang.

   Inspirasi yang lahir dan sering menghiasi otak gue akhirnya gue tuangkan melalui bakat gue dalam hal menggambar dan bikin grafis. Khayalan gue akhirnya bisa gue salurkan selagi mengasah bakat gue sebagai seniman. Berbagai karya lahir dari tangan gue dan sekarang sering gue pamerkan kepada diri gue sendiri (minimal gue bisa memamerkan).

   Namun sekarang gue juga menemukan bakat gue yang lain, yang terpendam, yang gue awalnya enggak tahu bahwa gue ternyata juga punya bakat dalam hal tersebut. Dan bakat itu adalah Eng! Ing Eng! Menulis. Yupz ternyata gue juga punya bakat dalam hal menulis. Bukan menulis cerita yang sesuai dengan EYD sih karena gue sering kaku kalo di suruh menulis dengan kaidah EYD. Gue lebih condong ke arah yang lebih santai,muda dan ceria. Gue lumayan humoris tapi kebanyakan lawakan gue garing sih. Tapi enggak apa-apa yang penting gue udah jadi penulis kelas plankton. Dan di blog gue ini gue menunjukan pada semua pengunjung yang berkunjung dan membaca artikel yang kebanyakan absurd di blog gue ini.

   Dari khayalan dan berbagai pengalaman yang udah gue alami sering gue tuangkan serta gue taburkan di berbagai artikel di blog gue. Yupz, karena pengalaman yang gue alami adalah hal yang paling mudah untuk gue rangkai menjadi kata dan kalimat serta inspirasi dari khayalan gue sangat berpengaruh dalam tulisan gue. Akhirnya terlahirlah artikel made in gue yang berkelas plankton.

   Dan berkhayal adalah salah satu hal yang sering gue lakukan karena seperti yang gue katakan tadi bahwa mengkhayal adalah salah satu senjata gue untuk menjalani hidup dan mengkhayal  hal yang penting untuk mendapatkan inspirasi atau lebih tepatnya ide untuk melakukan sesuatu. Dapat ide dan selanjutnya terserah kita mau kita apakan ide tersebut. Mau diwujudkan atau cuma dipendam ya terserah kita OK.

Note: Tulisan ini dibuat penulis yang (katanya) bijaksana.

Selasa, 12 Juli 2016

Catatan Si Pengangguran

No Income

   Dari judul di atas bukannya gue mau nyama-nyamain dengan judulu film Catatan Si Boy atau judul sinetron Catatan Hati Seorang Istri. Tapi judul tersebut terinspirasi dari pengalaman suka dan duka (walaupun kebanyakan dukanya sih) kehidupan gue sebagai jomblo pengangguran. 

   Gue setelah lulus kuliah udah pernah kerja macam-macam dari yang pulang cepat sampe pulang lambat. Dari yang mudah sampe yang susah. Tapi kerjaan itu cuma bersifat dadakan dan enggak lama kayak tattoo temporer gitu. Ada kemudian hilang musnah tak berbekas. Terus terang aja berbagai pengalaman udah gue alami dari banyak uang sampe kehilangan uang ludes cuma tertinggal uang logam doang yang bergemirincing di saku celana.

   Belum lagi cobaan hidup gue yang seringkali datang bertubi-tubi merangsesk masuk ke dalam kehidupan gue yang sederhana ini. Makin pilu terasa apalagi gue udah lumayan punya umur dan bentar lagi bisa di panggil Om-Om ketimbang Mas-Mas (asal jangan Mbak-Mbak). Gue jadi sadar karena perputaran roda hidup itu tidak bisa di tebak apalagi di ramal tukang ramal kayak Madam Gurun Gobi. Bentar di atas dan sekejap di bawah terus ngelindas t***i ayam lagi (ngenes bang). Gue juga kadang mikir apa gue kena kutukan. Udah sering melamar kerja ke sana kemari dan di interviewe sama interviewer ramah lagi menyenangkan sampe yang sangar lagi menakutkan kayak pohon angker di pinggiran jalan. Dan udah bisa di tebak gue enggak lulus. Makin sakit waktu tau ada peserta yang lulus tapi pake money politic alias pake pelicin sekaligus pelembut dan pewangi. Apa gue mesti jual tanah 5 hektare yang ada di belakang rumah gue. Gue enggak bisa jual apalagi berani jual karena itu tanah bukan milik gue tapi tanah milik orang lain. 

   Terus yang bikin gue sering ngenes adalah gue sering minder bila ketemu sama mereka-mereka yang muda, keren, kece badai tornado terus pake gadget dan kendaraan keren (entah itu didapat dengan uang mereka sendiri atau dibeliin orang tua mereka yang emang tajir). Lah gue yang cuma pake motor matic (terus bunyi motornya kurang memikat telinga) dan penampilan tampang ala kadarnya lagi seadanya dan sederhana ini sering merasa terbully dan tersisihkan. Tapi itu cuma perasaan gue doang kok. Aslinya gue cuek aja dan memilih enggak mikirin hal begitu untuk waktu yang lama. Daripada sakit hati.

   Dan salah satu cobaan yang berat adalah ketika gue sering ditanya kapan kawin. Lah gue yang belum punya kerjaan tetap begini aja nekat kawin. Entar kelaparan istri dan anak gue. Enggak tega gue kalo melihat istri dan anak gue kelaparan atau malah bernasib lebih ngenes. Makanya gue enggak berani kawin sekarang. Kan biaya kawin mahal. Apalagi itu menyangkut masa depan gue kelak. 

   Emang bener masa kuliah adalah masa yang berat dan penuh cobaan. Dan dosen penguji sidang skripsi lebih menakutkan daripada Valak. Tapi lebih berat lagi masa setelah kuliah karena saat itulah saat mental dan perasan kita di uji. Mau senang-senang ala anak muda usia remaja sudah enggak cocok lagi karena pilihannya adalah bekerja lalu berkeluarga (beribadah juga termasuk). Tapi itu untuk yang cowok. Kalo untuk cewek cukup nunggu di rumah dan menunggu pinangan dari pangeran yang turun dari gerobak sudah bisa bernafas lega layaknya baru makan permen wangi penyegar mulut. Tapi banyak juga sih yang kerja membangun karir (ciyyee wanita karir) biar bisa jadi sosialita yang kesana kemari dengan pakaian dan barang bermerek (bisa jadi itu juga barang KW). 

   Yang bikin gue semangat untuk tetap nyari kerja adalah kata-kata bijak "Raihlah cita-cita setinggi langit." Bukan Cita Citata. Dan cita-cita gue adalah mendapatkan pekerjaan. Asal halal dan gajinya di atas 5 juta dan juga ada tunjangan keluarga, pensiun serta asuransi. Itu cukup buat gue. 

Note : Tulisan ini dibuat oleh penulis yang kebanyakan menghayal.

Sabtu, 09 Juli 2016

Perubahan Setelah Lebaran



Ketupat

   Jujur aja, inspirasi buat artikel ini terlintas begitu saja di otak gue saat gue sedang duduk santai menghadiri acara kawinan tetangga gue. Gue rada takut dan sedikit khawatir juga kalo-kalo ada yang nanya gue kapan kawin. Eh bener aja ada yang nanya kapan gue kawin. Gue tegang plus ngenes? Enggak juga sih karena yang nanya adalah temen gue sendiri yang bernasib sama seperti gue alias juga seorang jomblo. Jadinya enggak ngenes-ngenes amat.

   Langsung aja ke topik pelajaran  alias topic artikel ini. Yupz, lebaran tahun ini telah lewat tapi suasananya masih terasa seperti rasa ketupat dan opor ayam yang biasa disajikan saat lebaran. Ketika lebaran, apa yang paling diharapkan? Dapat THR? Punya gandengan? Atau ketemu jodoh? Kalo itu sih udah pasti banyak yang pengen. Tapi yang intinya lebaran lekat dengan yang namanya perubahan. Perubahan apa sih gerangan. Yang jelas bisa perubahan dalam berpenampilan. Bicara soal penampilan pastinya banyak yang berubah jadi lebih rapi atau lebih keren dan trendy untuk memikat semua orang yang melihat bagaikan magnet tersambar petir. Rambut yang biasa model semak belukar alias jabrik, ketika lebaran jadi rapi klimis lagi licin seperti perosotan semut. Udah gitu yang biasanya rambutnya di cat warna-warni contohnya warna perak metalik ala knalpot racing sekarang udah enggak di cat lagi dan memunculkan warna alaminya yaitu hitam bagaikan kecap manis. 

   Selain itu dalam hal berpakaian. Yang biasanya bergaya slengekan jarang mandi dan jarang gosok gigi sekarang penampilannya rapi dan wangi khas parfum terkenal yang sering nangkring di televisi. Juga yang biasanya lebih sering pake singlet, setelah lebaran jadi lebih sering pake baju koko dan kelihatan adem. Banyak penampilan yang berubah ketika dan sesudah lebaran dan moga-moga konsisten.

   Tapi apa yang lebih penting dari perubahan penampilan tersebut. Tidak lain dan tidak bukan adalah perubahan dari dalam sendiri. Yupz, perubahan dari dalam diri yang enting karena itu menyangkut dengan kehidupan kita ke depannya. Yang awalnya suka aktif di malam hari kayak kelelawar dan malah milih tidur di siang hari dan sekarang berubah jadi aktif di siang hari dan memilih malam hari untuk beristirahat menghilangkan semua lelah dan pegal linu guna menghadapi hari esok . Dulunya suka banget cemberut dan sekarang jadi murah senyum kayak model pasta gigi. 

   Perubahan penampilan itu penting karena itu memang sudah seharusnya kita berpenampilan rapi dan menarik tapi perubahan dalam diri itu lebih penting karena akan menyangkut bagaimana kehidupan kita untuk waktu ke depan. Juga perubahan dari dalam diri akan berpengaruh ke dalam hal penampilan. Sadar bahwa kita orangnya kurang rapi dan muka kusam dan mirip kertas amplas maka segera mandi dan cuci muka pake pembersih wajah atau apapun yang membersihkan. Pakai pakaian yang rapi biar kelihatan sedap dipandang (bukan sedap di lidah emangnya opor ayam). Sadar bahwa kita ini jahil dan sering bikin orang jengkel maka kurangi sifat jahil dan cobalah cool dikit enggak pecicilan. Sadar suka nyolong duit emak buat main ke warnet maka cari uang (yang halal tentunya) dan bantulah keuangan emak. Itu yang penting. Sekian dulu terima kasih.

Note: Tulisan ini dibuat oleh penulis secara sadar tanpa kerasukan oleh makhluk dunia lain.

5 Mutan Terkuat Di X-Men

   Bagi penggemar cerita superhero terutama superhero dari Marvel pasti tau yang namanya X-Men. Yupz X-men adalah suatu grup mutan yang dibentuk oleh Professor Charles Xavier alias Professor X dan teman-teman sesama mutan lainnya.

   Dan kali ini gue akan membahas 5 Mutan terkuat di X-Men. Ok langsung saja tanpa basa-basi kita menuju ke TKP yang tidak jauh dari pos hansip terdekat.

Magneto

Magneto
  Dari namanya aja kita udah tau apa kekuatan dari mutan yang satu ini. Ya betul dan benar sekali yaitu mengendalikan medan magnet dan benda-benda logam yang ada di sekitarnya. Kebayang enggak sih kalo doi berhenti dari urusan yang berhubungan dengan mutan atau bertarung. Doi bisa jadi tukang besi bekas. Kan Magneto punya kekuatan mengendalikan medan magnet dan logam. Mudah banget bagi doi buat ngumpulin besi bekas buat di jual hehe.

Storm

Storm
  Mutan yang satu ini punya kemampuan untuk mengendalikan cuaca dan bisa bikin badai petir. Kemampuan yang dahsyat bukan? Jika saja Mbak Storm ini adalah seorang jomblo anarkis, bisa jadi tiap malam minggu akan dia buat hujan terus hehe. Biar sesuai lagu dangdut "Hujan di Malam Minggu."

Wolverine

Wolverine
  Mutan dengan cakar adamantium yang keluar dari sela-sela jari tangannya. Selain itu doi juga punya kemampuan regenerasi yang luar biasa. Kena tembak ataupun kena tusuk bukanlah suatu masalah bagi doia karena doi akan sembuh dengan cepat dan instan sekejap pula. Kemampuan regenerasi inilah yang bikin doi berumur panjang dan notabene berbagai zaman udah doi rasakan mulai dari zaman perang sampe zaman modern doi lalui.

Jean Grey

Jean Grey
  Mutan dengan kemampuan Telekinesis dan telepati. Doi juga bisa membaca pikiran orang lain. Dan kekuatannya akan bertambah dahsyat saat mengeluarkan kekuatan terbesarnya yang di sebut Phoenix Force. Terbayang enggak kalo pacaran sama Mbak Jean Grey. Enggak bisa bohong apalagi selingkuh karena sudah pasti akan ketahuan hehe.

Apocalypse

Apocalypse
  Mutan ini bukan anggota X-Men sih sebenernya. Mutan yang sangat dan bener-bener kuat. Doi bisa bikin benda apa aja menjadi debu juga doi enggak punya umur alias abadi karena doi bisa mentransfer kesadarannya kepada mutan lain. Juga yang bikin mutan ini bener-bener bikin takut adalah karena doi bisa memiliki kemampuan mutan yang menjadi wadah kesadarannya alias doi caplok kemampuan mutan tersebut.